Faith according to C. Pierce’s Book


Iman adalah apa yang membuat kita tetap melihat melampaui apa yang dapat kita lihat dengan pancaindera alami kita, dengan rasa percaya diri sedemikian rupa, sehingga kita tahu bahwa kita tidak akan dikecewakan. Iman melihat melampaui diri sendiri, tidak pernah ke dalam diri sendiri. Iman selalu memimpin kita di luar diri kita sendiri. Mengapa? Karena iman melihat sasarannya-Tuhan. Tetapi, pandangan utama yang disampaikan pernyataan penulis adalah apa yang bukan iman. Iman adalah “bukti dari hal-hal uamg tidak kelihatan.” Bahasa Yunaninya adalah pragmaton elegchos ou blepomenon-secara harfiah, “desakan pekerjaan-pekerjaan yang tidak kelihatan.” Orang diyakinkan bahwa ia akan melihat pekerjaan-pekerjaan itu; orang-orang benar didesak bahwa ia akan melihatnya. Tetapi ia tidak melihatnya pada saat ini. karena itu, iman bukan melihat apa yang terasa jelas. Jika ia melihat sekarang apa yang ia sebelumnya telah tunggu-tunggu, itu bukan disebut iman lagi. Sampai apa yang seseorang sedang tunggu-tunggu secara harfiah, penantian seperti itu dianugerahkan sebutan iman. (R.T. Kendall, taken from Chuck D. Pierce, Mengembalikan Perisai Iman Anda, pg. 30)

About siskapurnama

I'm a God Chaser! I'm a traveler who happen to be a lecturer at President University. I'm a pluviophile, hodophile, bibliophile, and cynophile. Hope my translation sparks something inside you as God speaks to you Himself. I am His stylus.
This entry was posted in Bibliophile. Bookmark the permalink.

Leave a comment