Bob & Bonnie Jones: Para Bidan Melahirkan Anak-anak Perjanjian (Nov 16, 2012)


Kalimat yang Lantang Bagi Gereja

Baru-baru ini saya mendengar Allah berkata, “Aku kini mengaduk aliran air doa syafaat atas Tubuh Kristus untuk menghadirkan hidup yang baru dan hidup di dalam kelimpahan, dan Aku akan mencurahkan RohKu atas mereka yang berjalan di dalam kepatuhan akan FirmanKu. Jangan seorang pun berkata bahwa mereka lemah, sebab dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada” (Mat.18:20).

Para wanita akan bersama-sama menjadi “bidan-bidan” dalam doa syafaat dan akan terus mengerang hingga kelahiran ini terjadi. Bidan biasanya adalah wanita yang menawarkan diri untuk merawat wanita hamil selama masa kehamilan, masa bersalin dan masa kelahiran. Mereka menawarkan dukungan, perhatian, dan nasihat bagi ibu-ibu dan keluarga. Gereja telah terlalu lama mengandung dan masa bersalinnya menjadi terlalu menyulitkan, namun kepala sang bayi telah dimahkotai sekarang dan akan keluar menuju kemuliaan terang Allah.

Bidan-bidan ini akan membantu kelahiran anak-anak perjanjian. Anak-anak ini adalah Ishak-Ishak yang akan segera muncul, dan mereka datang untuk menerima hak kesulungan mereka yang telah lama dinantikan! Semua berkat yang Allah berikan bagi Abraham juga diberikan bagi keturunannya. Ishak adalah anak kandung perjanjian dan kita adalah keturunan Abraham berdasarkan iman kita (Ibr. 11:12).
Apakah hak kesulungan Ishak ini? Mereka adalah berkat-berkat Abraham di sumur di Bersyeba.

Ketaatan Adalah Kunci!

Dalam Kej. 26:1, Ishak memulai perjalanan ke Mesir karena terjadi kelaparan di negeri, namun demikian Tuhan menunjukkan diri kepadanya dan berkata: “Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu” (ay. 2). Dengan taat, Ishak dan Ribka kembali ke Gerar, kepada Abimelekh raja orang Filistin, dimana Abraham telah menggali tiga sumur. Setelah waktu berselang, orang Filistin menutup sumur-sumur ini dengan tanah, yang mewakili alam iblis dan keinginan duniawi.

Hamba-hamba Ishak mulai menggali kembali ketiga sumur ini, disebutkannyalah nama sumur-sumur itu menurut nama-nama yang telah diberikan oleh Abraham. Gembala-gembala Gerar dan gembala-gembala Ishak bertengkar memperebutkan sumur-sumur ini, mengklaim itu semua sebagai milik mereka (Kej. 26:18). Sama dengan masa kini, Tubuh Kristus saling bertengkar antara satu dengan yang lainnya. Para pemimpin tidak bersedia untuk saling-membantu dan berjalan di dalam kasih; mereka memilih untuk berjalan di dalam harga diri. Domba-domba mereka mereka terancam dan hidup dalam ketakutan, bukannya di dalam iman. Domba-domba ini secara harfiah lebih takut kepada manusia ketimbang rasa takut dan kagum akan Allah.

Tiga Sumur

Sumur pertama – Esek berarti perselisihan dan pertengkaran karena cemburu. Gembala-gembala dari bertengkar dengan gembala-gembala Ishak karena sumur.

Sumur kedua – Sitna berarti tuduhan dan permusuhan karena para gembala bertengkar untuk hal yang sama.

Sumur ketiga – Rehobot berarti tempat yang luas dan air yang mengalir. Sumur ini digali sendiri oleh hamba-hamba Ishak dan mereka tidak bertengkar. Mereka mendapatkan pewahyuan untuk bekerja sama untuk tujuan yang lebih besar lagi. Saya yakin mereka melangkah masuk ke dalam janji-janji yang Allah berikan bagi Abraham dan dengan cara yang sama, kita pun dapat masuk ke dalam janji-janji ini saat ini.

Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot, dan ia berkata: “Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu di negeri ini.” Dari situ ia pergi ke Bersyeba. Lalu pada malam itu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; Aku akan memberkati engkau dan membuat banyak keturunanmu karena Abraham, hamba-Ku itu.” Sesudah itu Ishak mendirikan mezbah di situ dan memanggil nama TUHAN. Ia memasang kemahnya di situ, lalu hamba-hambanya menggali sumur di situ. Kej. 26:22-25

Bersyeba

Tempat ini disebut Bersyeba karena ini adalah sumur perjanjian; karena disana perjanjian dibuat. Di Bersyeba tiga pertemuan penting terjadi antara Tuhan dan manusia, dimana Tuhan menyatakan diriNya kepada Hagar (Kej. 21:17), Ishak (Kej. 26:23-33) dan Yakub (Kej. 46:1-5).

Abimelekh mengetahui perkenanan Tuhan atas hidup Ishak. Karenanya Abimelekh ingin membuat suatu perjanjian atau sumpah dengan Ishak agar Ishak tidak akan berbuat jahat kepada mereka. Saat kita berada di dalam perjanjian dengan Tuhan, bahkan musuh-musuh kita akan mengakui berkat-berkatNya dan mereka akan takut akan Tuhan kita.
“Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya (Kej. 22:17).”

Dua sumur pertama tetaplah sama; muncul karena roh kecemburuan, perselisihan dan tuduhan, dan hal-hal ini tidak dapat berubah. Saya percaya kedua sumur ini mewakili dua sumur kebangkitan sebelumnya yang dicemari oleh pekerjaan-pekerjaan manusia. Ada kuasa kegerakan Allah dengan pencurahan Roh Kudus, tetapi setelah beberapa saat, manusia menginginkannya untuk dirinya sendiri dan menutupinya dengan alasan-alasan manusia. Keinginan daging manusia akan selalu menghentikan kegerakan Allah. Kuasa Roh Kudus tidak dapat dimanipulasi atau dibuat. Namun kuasaNya dapat ditiru dan diperolokkan; dan saat hal ini terjadi, Roh Kudus akan pergi dan sumur-sumur jadi mengering dan dicemari oleh sampah manusia.

Kedewasaan yang lebih lagi dituntut dari hamba-hamba Ishak dan bekerja bersama-sama di antara sesama saudara. Dengan cara yang sama, saya yakin Tubuh Kristus harus bersama-sama bersatu (unity) agar dapat menerima warisan rohani. Gereja memiliki kesempatan untuk maju, tetapi karena berjuang berlebihan, perselisihan, ketidakmampuan untuk bertahan satu dengan yang lainnya, dan yang lebih penting lagi, tidak mengijinkan Roh Kudus untuk memimpin, menyebabkan Gereja tetap berada dalam tawanan manusia.

Kini di musim ini, para bidan sedang membantu kelahiran generasi Ishak. Akan ada suatu kesatuan yang belum pernah dialami Gereja di generasi-generasi yang lalu. Takkan lagi ada usaha terlalu keras dan tuduhan. Sebaliknya akan ada kesepakatan dengan Bapa yang dikandung di dalam kasih.

Berdoa dan Bersyafaat

Mzm. 32:6-11 – kesinilah GEREJA diarahkan di musim dua tahun ini! Saat Gereja berdoa, pesan mereka akan terdengar melalui doa syafaat. JanjinNya adalah: pencobaan-pencobaan takkan melampaui Gereja yang berkomitmen kepada Allah melalui doa syafaat. Ia akan membangkitkan suatu standar untuk melawan musuh (Yes. 59:19).

Standarnya adalah Yesus Kristus; Ia yang diurapi (Mzm. 32:6-7). Pujian dan penyembahan mereka akan membawa kelepasan bagi Tubuh Kristus. Dengan sepenuhnya berkomitmen kepada Allah, Gereja akan dituntun oleh Roh Kudus (Mzm. 32:8). Allah akan berbicara kepada mereka yang memiliki pengertian. 200 anak Isakhar memiliki pengertian akan waktu dan tahu apa yang harus bangsa Israel lakukan. Anak laki-laki dan anak perempuan dewasa telah belajar bagaimana mengekang lidah mereka (Mzm. 32:9). Orang fasik akan mengetahui penderitaan dari Allah, tetapi orang benar akan mengetahui kebaikan dan kasih setiaNya (Mzm. 32:10). Orang benar akan bersukacita dan bersorak-sorai di dalam Allah (Mzm. 32:11).

Mari Peganglah Janji-janji Allah

Sekaranglah saat untuk memegang janji Allah ini diteruskan bagi Gereja. Gereja harus membuat keputusan: untuk menerima para pahlawan doa atau menolak mereka. Para pahlawan doa yang muncul saat ini adalah para wanita.

Seorang jenderal dipanggil untuk memimpin, namun ia harus memimpin seluruh tubuh Kristus. Para pendoa syafaat adalah pahlawan doa, dan kebanyakan dari mereka adalah wanita. Baik pria dan wanita dibutuhkan untuk menjadi pahlawan. Merekalah orang yang akan berperan di saat penting. Gereja yang merangkul para wanita dan mengijinkan mereka untuk maju adalah Gereja yang yang akan mengalami kelimpahan dan bertumbuh dari segi jumlah.

Erangan Para Bidan

Serangan langsung melawan para wanita kini sedang terjadi, namun hal ini akan segera berakhir. Para bidan kini sedang mengerang dan akan melahirkan generasi berikut ini. Mari rangkul para bidan dan gerakan Allah ini di dalam Gereja. Mari bergabung bersama para pendoa syafaat dan lindungi mereka dan ijinkan para wanita untuk melahirkan generasi Ishak.

Jadilah seperti dua bidan Ibrani di saat Musa dilahirkan. Mereka takut akan Allah, bukan kepada Firaun. Mereka memberitahu kepada raja bahwa perempuan Ibrani telah melahirkan bayi mereka sebelum para bidan tiba, karenanya anak laki-laki mereka hidup. Maka Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat berlipat ganda (Kel. 1:17-24).

Hal ini tidak hanya berbicara tentang wanita, namun tentang suatu kegerakan Allah dan Ia kini melepaskan kuasa dan otoritas kepada Tubuh Kristus. Wanita adalah pembawa bayi alami; mereka melahirkan bayi-bayi setiap hari. Saat para pendoa syafaat bersama-sama bersatu tanpa berjuang berlebihan dan saling berebut posisi, pewahyuan yang berkuasa akan terjadi. Pikirkan kuasa yang dilepaskan saat para pendoa syafaat memasuki hadirat Allah dan mengalami apa yang disebut “di bumi seperti di Surga.”

Marilah kita menjadi orang-orang yang bersedia untuk mengesampingkan ambisi kita dan memiliki pikiran Kerajaan. Jangan biarkan kotoran masa lalu memenuhi sumur-sumur kita dan menghalangi kita untuk bekerja bersama-sama. Mari bertobat atas usaha kita yang berlebihan dan tuduhan melawan saudara laki-laki dan wanita kita di dalam Kristus dan mulai bekerjasama antara satu dengan yang lainnya di dalam kesatuan, di dalam Roh, dan di dalam kebenaran. Dengan melakukannya, maka kita dapat menggali kembali Bersyeba: sumur perjanjian dimana berkat-berkat Allah mengalir. Marilah kita melakukannya bersama-sama!

About siskapurnama

I'm a God Chaser! I'm a traveler who happen to be a lecturer at President University. I'm a pluviophile, hodophile, bibliophile, and cynophile. Hope my translation sparks something inside you as God speaks to you Himself. I am His stylus.
This entry was posted in Prophetic and tagged , , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment